Lagu (10) Terjemahan (10)

Perkuliahan di Tengah Pandemi

 

Para mahasiswa keluar dengan berhamburan menuju koridor kampus setelah melewati jam terakhir kuliah hari ini. Aku baru saja menyelesaikan presentasiku hari itu mengenai ‘Karakteristik dan Perbedaan Individu’ bersama teman-temanku. Kami adalah kelompok kedua yang telah melakukan tugas kami dengan baik di awal semester ini. Semua terasa menyenangkan.

Setelah merapikan beberapa alat presentasi seperti proyektor dan hal lainnya, kuambil tasku yang berada tak jauh dariku kemudian ikut meninggalkan kelas. Aku dan teman-temanku mengucapkan selamat tinggal lalu Kembali ke tempat masing-masing. Selang beberapa saat setelah pulang kampus, tampaknya teman-temanku di sosial media yang merupakan mahasiswa-mahasiswa Unhas sedang ramai membicarakan mengenai perkuliahan online yang akan dilakukan oleh kampus mereka setelah beredarnya surat yang meliburkan seluruh perkuliahan di sana.

Tak lama setelah itu, ternyata UMI dan Unismuh pun melakukan hal yang sama, aku jadi agak cemas jika UNM juga akan meliburkan perkuliahan. Beberapa hari kemudian, ternyata benar adanya, UNM meliburkan para mahasiswanya kemudian memerintahkan seluruh dosen untuk melakukan perkuliahan daring dikarenakan merebaknya kasus COVID-19.

Dengan terpaksa, akhirnya kami, para mahasiswa harus melakukan pembelajaran jarak jauh. Banyak dari kami yang memutuskan untuk pulang ke kampung masing-masing termasuk aku. Kasus COVID-19 ini tampaknya tidak akan membaik dalam waktu dekat, jadi aku memutuskan untuk melakukan #StayAtHome di Bone, tempat di mana pertama kali aku melihat dunia.

Ada banyak kendala yang kuhadapi selama menjalani perkuliahan online, mulai dari jaringan yang tidak stabil hingga laptopku yang suka tidak merespon. Para dosen kelihatannya juga cukup kesulitan memberikan kuliah melalui perangkat mereka, tak sedikit kelas yang bertabrakan pada saat perkuliahan online ini dilakukan. Terkadang aku harus mengikuti dua presentasi di waktu yang sama yang sama sekali terdengar tidak efektif.

Demi kelancaran proses perkualiahanku, aku pun mengganti kartu yang kugunakan sebelumnya menjadi kartu yang lebih mahal agar jaringannya lebih baik. Namun sama saja, ketika listrik padam, entah kartu apapun yang kugunakan tetap saja membuatku kesulitan untuk terhubung dengan teman-temanku dan mengikut perkuliahan.

Selain masalah jaringan, ada juga masalah lain yang kualami pada perkuliahan di tengah pandemi ini seperti aku suka ketiduran di pagi hari dan keluargaku lupa membangunkanku. Untuk mengatasi masalah tersebut, aku dan teman-temanku kemudian berinisiatif untuk memastikan kehadiran masing-masing tiap kali kelas akan dimulai. Jadi, ketika mereka ketiduran, aku yang akan mencari mereka begitupun sebaliknya. Kami bahkan membuat daftar nomor telefon cadangan yang berisi nomor telefon para orangtua atau saudara kami.

Dengan usaha keras dan kerja sama yang luar biasa, akhirnya aku dan teman-temanku berhasil menyelesaikan semester dua kami dengan baik. Aku berhasil mempertahankan nilai yang kudapat pada semester sebelumnya. Aku benar-benar bersyukur karena dosen-dosen kami sangat pengertian dalam membantu dan mengarahkan kami hingga kami bisa menjalani perkuliahan daring ini dengan baik.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Perkuliahan di Tengah Pandemi"

Posting Komentar